Ini Caleg-Ku


Tak heran jika sekarang ini semua orang yang ingin terpilih menjadi caleg maka semua bergegas untuk memajang gambar /foto nya masing-masing. Kalau orang bilang sih jika ngga lagi nya-leg bisa-bisa dikatain ama orang "narsis" alias bangga terhadap diri sendiri dan tidak pernah terpesona oleh orang lain, karena memasang fotonya sendiri di pinggiran jalan.
Tapi kan ini " negoro lagi nduwe gawe " (baru punya hajat negara) makanya yo wajar ae yen kabeh mau podo melu masang potone dewe-dewe (maka ya wajar saja jika semua ingin memasang fotonya sendiri-sendiri. kata pak-de Bajang. Selanjutnya...

Bab masang gambar itu sebenarnya merupakan langkah tuk mengenalkan diri pada khalayak ramai, karena kebetulan sebagian dari mereka yang nya-leg tidak pernah dikenal ama orang lain, mungkin karena kesibukannya selama ini sehingga ada kalanya sebagian orang lupa akan lingkunganya, lupa akan ikatan sosialnya, lupa akan tanggung jawab sosialnya, dan kadang ada yang lupa akan dirinya.
Kalau kita pikir-pikir orang yang ikutan nya-leg sekarang itu seperti halnya orang yang lagi berkaca diri dengan (kaca pengilon-kata orang jawa). sedangkan orang lain disuruh untuk melihatnya apakah orang yang berkaca itu selama ini memandang dirinya dengan kaca cembung, kaca cekung atau kaca datar.
Apa maksudnya itu pakde, sahut dimas, Artinya jika caleg itu melihat dirinya berada di kaca cembung maka dia akan melihat dirinya akan lebih gagah, lebih besar, lebih pintar, lebih tanggungjawab sedangkan yang lainnya ngga ada apa-apanya, artinya ya orang itu sombong,
Kalau kaca cekung, Kalau caleg berkaca dengan kaca cekung lha terus apa yang mau diandalkan, wong dengan dirinya saja sudah rendah diri kog mau memperjuangkan oranglain alias nasib rakyatnya. kapan mampu to dimas, sergah pakde-bajang
Terus merunut pakde bajang gimana dengan yang terakhir ini, (sambut dimas);
Ya menurutku gitu ya cari yang calegnya yang lagi berkaca dengan kaca datar, dengan maksud ya apa yang dilihat sesuai apa yang diperbuat, ngga ditambah-tambahi dan juga ngga dikurangi wajar-wajar saja to dimas,
kalau dia selama ini wajar-wajar saja dan memiliki etikad kepemimpinan yang baik mustinya orang lain juga akan melihat, menilai, serta memberikan apresiasi kepada orang tersebut. wajar saja jika orang lain memilih dia sebagai wakilnya.
Karena DPR itu kan wakil dan wakil itu ya harus bisa mewakili orang yang mewakilkan, menurutku kriteria caleg itu ya harus memiliki hati yang baik, Kalau boleh saya nukilkan ngendikane KH. AAGym pilihan pemimpin itu ada tiga(3) pertama ; pemimpin yang qolbun mayyit (hati yang mati) karena hatinya mati maka dia ngga peduli kepada orang lain, sombong, hak orang lain diambil, dan menghalalkan segala cara yang penting dia senang, ---dan jangan sekali-kali memililih caleg yang seperti ini, kedua (2) qolbun Marrid (Hati yang sakit) orang yang hatinya sakit maka dia ngga senang dengan kelebihan orang lain, sombong/angkuh dan jangan pilih yang seperti ini juga
sedang yang ketiga (3) Qolbun Salim (Hati yang selamat), Jika seorang pemimpin memiliki hati yang selamat dari kesombongan, selamat dari keangkuhan, selamat dari keserakahan maka dialah pemimpin yang diselamatkan oleh hatinya, maka menurut saya pilihlan caleg yang memiliki hati yang selamat, semoga dengan terpilihnya orang-orang yang hatinya selamat maka negara ini dipinpin oleh orang-rang yang baik dan negarapun akan menjadi baik, jika negara baik dan masyarakatnya patuh terhadap aturan maka kata orang-rang sekarang negara kita sudah masuk pada tahapan GOOD GOVERNANCE. imbuh pakde Bajang seraya sambil mendengarkan klenengan musik jawa laras slendro yang menggelayu-layu di radiotape yang dah tua itu.


Comments

0 Responses to "Ini Caleg-Ku"


|

MBA

Mari berbuat dan bertindak untuk masa depan yang lebih baik, Amal akan ber-manfaat jika dilakukan dengan ketulusan dan keihlasan

Pengunjung:

free counters

Recent Coment: